Minggu, 30 Oktober 2011

Kehidupan Nabi dan Rasul

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah , saat ini saya ingin mengajak agar kita sama- sama merenungi bahwasanya Allah Swt telah menciptakan kita bukanlah untuk dunia ini, Allah Swt menciptakan siang, Allah Swt menciptakan malam untuk bagaimana kita berpikir dan mengambil pelajaran bahwa sesungguhnya kita ini Allah Swt ciptakan di muka bumi ini untuk suatu perjalanan menuju negeri akhirat.

Orang-orang yang terbaik di dunia ini yakni para Nabi dan para Rasul tidak lama hidup di dunia ini , begitu juga orang-orang yang paling buruk, orang-orang kafir pun tidak lama hidup di dunia ini, dan sudah seharusnya kita mengambil satu kesimpulan bahwasanya memang Allah Swt tidak menciptakan manusia ini untuk dunia, seandainya Allah Swt menjadikan manusia untuk dunia ini niscaya Allah Swt akan kekalkan kita untuk berlama-lama di dunia ini. tetapi nyatanya kita lihat di depan kita di belakan kita , kanan kiri kita, sanak famili kita, teman –teman kita terus satu demi satu setiap hari diberangkatkan menuju negeri akhirat.

Untuk itu lah kita harus berpikir apa sesungguhnya maksud dan tujuan Allah Swt menghatarkan kita kemuka bumi ini , untuk perkara ini hanya Allah Swt lah yang bisa menjawabnya tidak ada satu makluhk pun yang berhak untuk menjawab karena tidak satu mahluk pun yg ikut menciptakan kita dan menciptakan alam semesta ini .

Allah Swt tidak membiarkan kita dalam kebingungan, Allah Swt mengutus nabi-nabi dan rasul-rasul untuk memberi tahukan kepada kita apa maksud dan tujuan Allah Swt antar kita ke dunia ini.

Maksud Allah Swt menghantar kita ke muka bumi ini yaitu, " Supaya kita mengenal Allah Swt ", Allah Swt telah menciptakan tujuh petala langit dan tujuh petala bumi dengan maksud agar kita mengenal Allah Swt, supaya kita mengenal kemaha kuasaan Allah Swt , supaya mengenal keagungan Allah Swt.

Allah swt menciptakan matahari, menciptakan bulan dan menciptakan semua aturan-aturan di alam semesta ini maksud dan tujuan terpenting agar kita mengenal ke agungan Allah swt.

Kemudian setelah kita mengenal keagungan Allah Swt dan ke maha kuasan Allah , tugas kita yang kedua adalah "Mengadakan hubungan dengan Allah Swt ( beribadah ) ", kita diharuskan beribadah kepada Allah Swt, merengek-rengek kepada Allah , bermunajad kepada Allah , berdoa kepada Allah, berdzikir kepada Allah.

Kemudian setelah itu datang tugas kita yang ke tiga , Allah swt menceritakan kehidupan para nabi dan para rasul as, mereka itu orang-orang yang telah mendapatkan petunjuk dan kita di perintahkan oleh Allah swt untuk "mengikuti jalan kehidupan mereka ( para nabi dan rasul ) ". dari nabi Adam as sampai Baginda Rasulullah saw.

Ciri has kehidupan para Nabi dan rasul semuanya adalah memikirkan umat , memikirkan agama ditempatnya masing-masing, Nabi Musa as usaha agama memikirkan umatnya bani israil , Nabi Nuh as dakwah siang malam memikirkan umatnya yaitu kamu-nya, Allah Swt menceritakan kehidupan para Nabi dan Rasul bukan hanya sekedar cerita tetapi memerintahkan kepada kita untuk mengikuti jalan mereka , bahkan dalam sholat Allah swt memerintahkan kita untuk berdoa meminta jalan hidup seperti :
Nabiyyin : Dirinya ta'at dan berusaha menjadikan orang lain ta'at ( dakwah siang malam untuk agama )

Siddiqin : Orang yang selalu menta'ati Allah dalam setiap saat dan keadaan tak pilih perintah apa kah sesuai nafsunya atau tidak.

Syuhada : Orang yang rela berkorban harta dan diri untuk Allah Swt.

Sholihin : Menghadirkan keta'atan pada diri-nya.

Tugas yang ke empat , kita sebagai umat Rasulullah saw di perintahkan untuk mengikuti cara hidup baginda Rasulullah saw yaitu "Menghidupkan agama di seluruh alam", dan berusaha bagaimana agama bangkit di seluruh dunia , bagaimana umat mau mengamalkan agama secara sempurna.
Ini adalah tugas yang selalu Allah Swt berikan kepada kita sebagai ummat Baginda Rasulullah saw, Tugas ini bukan tugas yang baru, Ulama-ulama zaman dahulu pun telah memahami tugas ini, bahkan para sahabat Nabi pun telah memahami perkara ini, ini bukan perkara yang aneh tapi karena umat telah lama dalam keadaan lalai sehingga usaha untuk mengajak orang ta'at kepada Allah dianggap sesuatu yang aneh.

Iman Ghazali dalam kitab Ihya Ulumudin, beliau menjelaskan bila ada satu orang manusia di ujung dunia yang tidak mengenal agama dan kita tidak datang atau mengirim orang untuk mendatanginya , maka kita semua akan di minta pertanggung jawabannya kelak dihadapan Allah Swt.

Maka sudah semestinya hari demi hari kita berfikir bagaimana Agama bisa hidup di seluruh dunia dan bagaimana semua ummat mau bahu membahu mengambil kerja agama agar manusia kembali ta'at kepada Allah.

Umat Islam sudah teramat lama merindukan berkasih sayang dengan saudara muslimnya yang lain. Maka untuk perkara ini tidak ada jalan lain selain jalan Baginda Rasulullah Saw. Sekarang kita bisa melihat sudah beratus-ratus tahun kita tidak menyapa saudara kita dari bangsa lain , daerah atau suku lain , bahkan tetangga-tetangga.

Sesungguhnya saudara muslim dengan suadara muslim yang lain adalah seperti satu tubuh , apabila sakit bagian tubuh yang satu maka berdampak bagi tubuh yang lainnya. Hal tersebut bisa terjadi hanya bila dilandasi dengan Iman. Ulama bagi tahu apa bila Iman kita naik maka persaudaraan kita akan meningkat begitu juga sebaliknya apabila iman menurun maka permusuhan yang terjadi.

"Ya Allah pandanglah ummat Islam diseluruh dunia dengan pandangan rahmatmu, sehingga ummat Islam mau kembali kepada jalan nabi dan rasul-Mu, jalan baginda Rasulullah saw , jalan para sahabat Nabi-Mu, dan bangkitkanlah di padang masyar nanti kami bersama Jamaah Rasulullah saw "

Barangsiapa yang membereskan hubungan antara dirinya dengan Allah, niscaya Allah akan membereskan hubungan antara dia dan manusia semuanya. Barangsiapa yang membereskan urusan akheratnya, niscaya Allah akan membereskan baginya urusan dunianya. Barangsiapa yang selalu menjadi penasehat yang baik untuk dirinya sendiri, niscaya Allah akan menjaganya dari segala bencana.

0 komentar

Posting Komentar